Senin, 07 April 2014

PEMBERIAN HUKNAH TINGGI DAN RENDAH



PEMBERIAN HUKNAH

TINGGI DAN RENDAH

Description: D:\data_data kiki\logo.jpg
DISUSUN OLEH :
                    KELOMPOK 2


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
PROGRAM DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2012/2013



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya makalah KDM dengan judul ”Pemberian Huknah Tinggi dan Rendah”, dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis untuk kedepannya. Karena seperti pepatah mengatakan ”Tiada gading yang tak retak”. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.



Mataram, 06 November 2012



Penulis








DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................         i
KATA PENGANTAR.............................................................................................         ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................         iii

BAB I    PENDAHULUAN...................................................................................         1
               1.1    Latar Belakang.................................................................................         1
               1.2    Rumusan Masalah.............................................................................         1
               1.3    Tujuan...............................................................................................         1

BAB II  PEMBAHASAN.......................................................................................         2
               2.1    Pemberian huknah tinggi..................................................................         2
2.2    Pemberian huknah rendah..................................................................       6

BAB III PENUTUP................................................................................................        10
               3.1    Kesimpulan.......................................................................................         10
               3.2    Saran.................................................................................................         10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................      


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Eliminasi produk pencernaan yang teratur merupakan aspek yang penting untuk fungsi  normal tubuh. Perubahan eliminasi dapat menyebabkan masalah pada gastrointestinal dan sistem tubuh lainnya, karena fungsi usus bergantung pada keseimbangan beberapa faktor pola dan kebiasaan eliminasi bervariasi diantara individu namun telah terbukti bahwa pengeluaran feses yang sering dalam jumlah besar dan karakteristiknya normal biasanya berbanding lurus dengan rendahnya insiden kanker kolesterol (Robinson dan Weigley,1989).
Untuk menangani masalah eliminasi perawat harus memahami eliminasi normal dan faktor-faktor yang meningkatkan atau menghambat eliminasi. Asuhan kaperawatan yang  mendukung akan menghormati privasi dan kebutuhan emosional klien. Tindakan yang dirancang untuk meningkatkan eliminasi normal juga harus meminimalkan rasa ketidaknyamanan.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan huknah atau enema?
2.      Mengapa pemberian huknah harus dilakukan pada klien?
3.      Apa saja indikasi dari pemberian huknah rendah?
4.      Jelaskan kontra indikasi pemberian huknah tinggi?
5.      Apa saja persiapan alat dalam pemberian huknah tinggi dan rendah?

1.3  TUJUAN
1.      Tujuan umum
Memberikan gambaran tentang tindakan enema atau huknah sesuai dengan tujuan dan tata prosedur pelaksanaan.
2.      Tujuan khusus
Mampu melaksanakan tindakan keperawatan enema atau huknah sesuai dengan prosedur pelaksanaan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PEMBERIAN HUKNAH TINGGI

A.    Pengertian
Memberikan huknah tinggi adalah suatu tindakan memenuhi kebutuhan eliminasi dengan cara memasukkan cairan hangat melalui anus ke rectum sampai colon asenden dengan mempergunakan kanul recti. Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan umum.

B.     Tujuan
1.      Mengosongkan usus untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti buang air besar selama prosedur operasi dilakukan atau pengosongan sebagai tindak diagnostik / pembedahan.
2.      Merangsang  peristaltik sehingga pasien bisa BAB.
3.      Persiapan tindakan operasi/persalinan/persiapan pemeriksaan radiologi.
4.      Memberi rasa nyaman.

C.    Kontra indikasi
1.      Dalam pelaksanaan harus diperhatikan kontra indikasi pemberian huknah tinggi seperti pasien dengan sakit jantung, perdarahan, kontraksi yang kuat, pembukaan lengkap.
2.      Bila pada saat pemberian huknah tinggi, kanul ada hambatan, jangan dipaksakan.

D.  Indikasi
1.   Pasien yang obstipasi
2.   Pasien yang akan dioperasi
3.   Persiapan tindakan diagnostika misalnya pemeriksaan radiologi
4.   Pasien dengan melaena (tinja yang hitam akibat pendarahan gastrointestinal)



E.     Ceklist Pemberian Huknah Tinggi
NO.
LANGKAH
YA
TIDAK
1.
PERSIAPAN ALAT:
1)      Irigator lengkap dengan selang kanul
2)      Handschoen disposable / sarung tangan sekali pakai
3)      Nierbekken / bengkok
4)      Pengalas dan perlak
5)      Tisu
6)      Vaselin / jeli sebagai pelumas
7)      Air hangat (700-1000 mL) dengan suhu 40,5-43oC pada orang dewasa
8)      Termometer
9)      Pispot
10)  Sampiran
11)  Gelas ukur
12)  Sabun
13)  Cater
14)  Sarung tangan
15)  Koom


2.
PERSIAPAN PASIEN:
1.      Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
2.      Menjelaskan  prosedur tindakan
3.      Posisi pasien diatur miring ke kanan


3.
PERSIAPAN LINGKUNGAN:
Jaga privasi pasien


4.
PERSIAPAN PERAWAT:
1.      Mencuci tangan
2.      Menilai keadaan umum pasien
3.      Mengukur tanda-tanda vital
4.      Kemampuan mobilisasi




5.


PROSEDUR PELAKSANAAN:
Tahap Pra-Interaksi:
a.       Periksa catatan perawatan dan kaji catatan medis pasien.
b.      Kaji kebutuhan pasien.
c.       Eksplorasi dan falidasi perasaan pasien.
Tahap Orientasi:
1.      Beri salam dan panggil pasien dengan namanya.
2.      Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan.
3.      Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya.
4.      Tanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik pada pasien, pasang sampiran.
Tahap Pelaksanaan:
1.      Cuci tangan.
2.      Atur ruangan, tutup jendela dan pintu, gunakan sampiran apabila pasien berada di ruangan bangsal umum atau tutup pintu bila pasien berada di ruang khusus.
3.      Atur posisi pasien dengan posisi sim miring ke kanan.
4.      Pasang pengalas di bawah glutea.
5.      Irigator diisi cairan hangat sesuai dengan suhu badan dan hubungkan kanula usus, kemudian cek aliran dengan membuka kanula dan keluarkan air ke bengkok lalu berikan jeli pada ujung kanula.
6.      Gunakan sarung tangan.
7.      Masukkan kanula ke dalam rectum ke arah kolon asenden kurang lebih 15-20 cm sambil pasien diminta nafas panjang dan pegang irigator setinggi 30 cm dari tempat tidur dan buka klem sehingga air mengalir pada rectum sampai pasien menunjukkan keinginan untuk buang air besar.
8.      Anjurkan pasien untuk menahan sebentar bila mau buang air besar dan pasang pispot atau anjurkan ke toilet. Jika pasien tidak mampu ke toilet, bersihkan dengan air sampai bersih dan keringkan dengan tisu.
9.      Buka sarung tangan.
Tahap Terminasi:
1. Tanyakan perasaan pasien setelah dilakukan tindakan.
2. Simpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
3. Rapikan peralatan dan cuci tangan.


6.
Dokumentasikan tindakan




























2.2 PEMBERIAN HUKNAH RENDAH
A.  Pengertian
Yang dimaksud memberikan huknah rendah adalah suatu tindakan pemenuhan kebutuhan
eliminasi dengan cara memasukkan cairan hangat melalui anus ke rectum sampai colon
desenden dengan mempergunakan kanul recti.

B. Tujuan
1.   Merangsang peristaltik sehingga pasien bisa BAB.
2.   Persiapan tindakan operasi / persiapan pemeriksaan radiologi.
3.   Memberi rasa nyaman.
5.      Mengosongkan usus untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti buang air besar selama prosedur operasi dilakukan atau pengosongan sebagai tindak diagnostik / pembedahan.

C.    Kontra indikasi
1.      Pemberian huknah rendah adalah tanggung jawab tenaga keperawatan.
2.      Dalam pelaksanaan harus diperhatikan kontra indikasi pemberian huknah tinggi seperti pasien dengan penyakit jantung tertentu, perdarahan intra abdomen, ibu hamil dengan kontraksi uterus yang kuat.
3.      Bila pada saat pemberian huknah rendah, kanul ada hambatan, jangan dipaksakan, cari tahu penyebabnya, dan bila perlu berkolaborasilah dengan dokter.

D.  Indikasi
1.   Pasien yang obstipasi
2.   Pasien yang akan di operasi
3.   Persiapan tindakan diagnostika misalnya pemeriksaan radiologi
4.   Pasien dengan melaena (tinja yang hitam akibat pendarahan gastrointestinal)




E.     Ceklist Pemberian Huknah Rendah
NO.
LANGKAH
YA
TIDAK
1.
PERSIAPAN ALAT:
1.      Selang / kanul recti sesuai umur pasien.
2.      Handschoen disposable / sarung tangan sekali pakai.
3.      Nierbekken / bengkok berisi cairan desinfektan.
4.      Pengalas dan perlak
5.      Tisu
6.      Air hangat (700-1000 mL) dengan suhu 40,5-43oC pada orang dewasa
7.      Vaselin / jeli untuk pelumas
8.      Pispot 2 buah
9.      Irigator lengkap dengan selang kanul
10.  Selimut atau kain penutup
11.  Sampiran


2.
PERSIAPAN PASIEN:
1.      Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
2.      Menjelaskan prosedur tindakan
3.      Posisi pasien diatur miring ke kiri, posisi sim.


3.
PERSIAPAN LINGKUNGAN:
Jaga privasi pasien.


4.
PERSIAPAN PERAWAT:
1.       Mencuci tangan.
2.       Menilai keadaan umum pasien dan kemampuan mobilisasi
3.       Mengukur tanda-tanda vital


5.
PROSEDUR PELAKSANAAN:
Tahap Pra-Interaksi:
a.       Periksa catatan perawatan dan kaji catatan medis pasien.
b.      Kaji kebutuhan pasien.
c.       Eksplorasi dan falidasi perasaan pasien.
Tahap Orientasi:
5.      Beri salam dan panggil pasien dengan namanya.
6.      Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan.
7.      Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya.
8.      Tanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik pada pasien, pasang sampiran.
Tahap Pelaksanaan:
1.      Cuci tangan.
2.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3.      Atur ruangan, tutup jendela dan pintu, gunakan sampiran apabila pasien berada di ruangan bangsal umum atau tutup pintu bila pasien berada di ruang khusus.
4.      Atur posisi pasien dengan posisi sim miring ke kanan.
5.      Buka pakaian bagian bawah.
6.      Pasang pengalas dan perlak di bawah bokong.
7.      Pasang selimut, pakaian pasien bagian bawah ditanggalkan.
8.      Dekatkan nierbekken ke dekat pasien.
9.      Perawat memakai  handschoen.
10.  Irigator  diisi dengan air hangat  700-1000 mL dengan suhu 43,5-45oC.
11.  Ujung  kanul diolesi  vaselin secukupnya.
12.  Pangkal kanul dihubungkan  ke selang dan irrigator.
13.  Keluarkan udara  dari saluran irigator dan diklem.
14.  Tangan kiri  membuka belahan bokong bagian atas, tangan kanan  memasuk kanul ke dalam anus sedalam  7,5 cm sampai dengan 15 cm secara perlahan-lahan sambil pasien dianjurkan menarik nafas panjang, tinggi irigator 30 cm-50 cm dari atas tempat tidur.
15.  Klem selang dibuka, cairan dialirkan perlahan-lahan kurang lebih selama 15-20 menit.
16.  Bila cairan sudah habis klem ditutup dan kanul dikeluarkan secara  perlahan-lahan.
17.  Minta pasien untuk menahan BAB sebentar, kemudian pasang pispot.
18.  Untuk pasien yang dapat mobilisasi berjalan, pasien dapat dianjurkan ke  toilet.
19.  Setelah selesai bersihkan daerah bokong dengan menggunakan  air dan tisu.
20.  Angkat pispot, perlak dan pengalas.
21.  Kenakan pakaian bagian bawah, rapikan tempat tidur.
22.  Lepaskan handschoen.
Tahap Terminasi:
1. Tanyakan perasaan pasien setelah dilakukan tindakan
2. Simpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Rapikan perlak dan cuci tangan
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan tentang hasilnya.


















BAB III
PENUTUP

3.1   KESIMPULAN

Dalam menangani masalah eliminasi alvi, perawat harus memahami eliminasi normal dan faktor-faktor yang dapat meningkatkan atau menghambat eliminasi asuhan keperawatan yang mendukung akan menghormati kebutuhan emosional klien. Tindakan yang dirancang untuk meningkatkan eliminasi normal juga harus meminimalkan rasa ketidaknyamanan. Dampak yang dapat terjadi akibat dari gangguan sistem gastrointestinal sangatlah beragam mulai dari konstipasi, diare, inkontinensia usus, dan hemorroid fecal infection.
Enema atau huknah diberikan tujuannya adalah untuk meningkatkan defekasi dengan menstimulasi peristaltik. Penyakit tertentu menyebabkan kondisi – kondisi yang mencegah pengeluaran feses secara normal dari rectum, sehingga menyebabkan membuat suatu lubang dibagian usus, tepatnya di daerah kolon, seperti kolon asenden, transversum, desenden.
Dalam melakukan perawatan pada masalah diatas diperlukan pemahaman dalam melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang telah ada dan perawatan yang rutin.

3.2 SARAN
1.      Lakukan pemeriksaan huknah sesuai dengan prosedur
2.      Sesuaikan panjang selang yang akan di gunakan sesuai dengan usia pasien.











DAFTAR PUSTAKA

·         Kusyati, Eni. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC
·         Perry, Potter. 2005. Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : EGC
·         Perry, Peterson, Potter. 2005. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Edisi 5. Jakarta : EGC
·         Admin. (2008). k2_Nurse: http://blogs.unpad.ac.id/k2_nurse
·         Dedis. 2008. Intervensi keperawatan://http://amazing-care.blogspot.com
·         Donie. 2008. enema:http://id.wikipedia.org
·         www:http://images.google.co.id/imgres